No image available for this title

Penelitian ini mengkaji persoalan Sinonimitas (Mutaradif). Kajian ini menjadi perdebatan diantara para ulama ahli bahasa Arab terkait keberadaan Tar?duf terhadap kata yang ada dalam Al-Qur’an. Sebagian ulama sepakat dengan keberadaan Tar?duf dalam Al-Qur’an. Dalam skripsi ini mengkaji kata Al-Kal?m dan An-Nu?q yang bermakna berbicara. Data yang digunakan adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata Al-Kal?m dan An-Nu?q , penulis meneliti makna kedua kata tersebut melalui sampling ayat yang terdapat dua kata tersebut. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reasearch) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini berdasarkan dari analisis penulis terhadap beberapa sampel lafaz Al-Kal?m dan An-Nu?q . Maka pertama, lafaz Al-Kal?m pada QS. Al-Baqarah/2: 253, QS. Al-Nis?/4: 164, dan QS. Al-A’r?f/7: 143 digunakan pada konteks tuturan Allah dengan Nabi Musa As. Lafaz Al-Kal?m dalam QS. Y?suf/12:54 digunakan pada konteks tuturan Allah untuk sesama manusia, yakni pada ayat tersebut Allah menggambarkan percakapan yang terjadi antara Raja dengan Nabi Yusuf As. Lafaz Al-Kal?m pada QS. Al-An’?m/6: 111 dan QS. Ar-Ra’d/13: 31 digunakan pada konteks tuturan Allah dengan orang yang telah mati. Kedua, lafaz An-Nu?q pada dalam QS. Fu??ilat/41: 21 digunakan pada konteks perkataan kulit kepada orang-orang musyrik. Lafaz An-Nu?q dalam QS. An-Najm/53: 3 digunakan pada konteks menjelaskan bahwasannya ucapan Nabi Muhammad saw tidak berdasarkan hawa nafsunya, melainkan apa yang diucap adalah wahyu. Lafaz An-Nu?q dalam QS. An-Naml/27: 16 digunakan pada konteks bahasa burung, bahasa burung tersebut meliputi suara, isyarat, atupun gerakan burung. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat perbedaan antara lafaz Al-Kal?m dan An-Nu?q , yang mana lafaz Al-Kal?m adalah suatu perkataan yang dapat dimengerti dan atas kehendaknya sendiri, lain hal dengan lafaz An-Nu?q yaitu perkataan bi ghairi iradah atau bukan kehendaknya sendiri, melainkan karena ada faktor eksternal yang mana dalam konteks ayat-ayat tersebut Allah SWT sebagai Subjek memberi perintah yang absolut untuk berbicara, seperti sampling yang diambil dalam QS. Fu??ilat/41: 21, QS. Najm/53: 3 dan QS. An-Naml/27: 16 Kata Kunci : Tar?duf, Tafsir, Al-kal?m, An-Nu?q



Penelitian ini mengkaji persoalan Sinonimitas (Mutaradif). Kajian ini menjadi perdebatan diantara para ulama ahli bahasa Arab terkait keberadaan Tar?duf terhadap kata yang ada dalam Al-Qur’an. Sebagian ulama sepakat dengan keberadaan Tar?duf dalam Al-Qur’an. Dalam skripsi ini mengkaji kata Al-Kal?m dan An-Nu?q yang bermakna berbicara. Data yang digunakan adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata Al-Kal?m dan An-Nu?q , penulis meneliti makna kedua kata tersebut melalui sampling ayat yang terdapat dua kata tersebut. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reasearch) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian ini berdasarkan dari analisis penulis terhadap beberapa sampel lafaz Al-Kal?m dan An-Nu?q . Maka pertama, lafaz Al-Kal?m pada QS. Al-Baqarah/2: 253, QS. Al-Nis?/4: 164, dan QS. Al-A’r?f/7: 143 digunakan pada konteks tuturan Allah dengan Nabi Musa As. Lafaz Al-Kal?m dalam QS. Y?suf/12:54 digunakan pada konteks tuturan Allah untuk sesama manusia, yakni pada ayat tersebut Allah menggambarkan percakapan yang terjadi antara Raja dengan Nabi Yusuf As. Lafaz Al-Kal?m pada QS. Al-An’?m/6: 111 dan QS. Ar-Ra’d/13: 31 digunakan pada konteks tuturan Allah dengan orang yang telah mati. Kedua, lafaz An-Nu?q pada dalam QS. Fu??ilat/41: 21 digunakan pada konteks perkataan kulit kepada orang-orang musyrik. Lafaz An-Nu?q dalam QS. An-Najm/53: 3 digunakan pada konteks menjelaskan bahwasannya ucapan Nabi Muhammad saw tidak berdasarkan hawa nafsunya, melainkan apa yang diucap adalah wahyu. Lafaz An-Nu?q dalam QS. An-Naml/27: 16 digunakan pada konteks bahasa burung, bahasa burung tersebut meliputi suara, isyarat, atupun gerakan burung.
Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat perbedaan antara lafaz Al-Kal?m dan An-Nu?q , yang mana lafaz Al-Kal?m adalah suatu perkataan yang dapat dimengerti dan atas kehendaknya sendiri, lain hal dengan lafaz An-Nu?q yaitu perkataan bi ghairi iradah atau bukan kehendaknya sendiri, melainkan karena ada faktor eksternal yang mana dalam konteks ayat-ayat tersebut Allah SWT sebagai Subjek memberi perintah yang absolut untuk berbicara, seperti sampling yang diambil dalam QS. Fu??ilat/41: 21, QS. Najm/53: 3 dan QS. An-Naml/27: 16
Kata Kunci : Tar?duf, Tafsir, Al-kal?m, An-Nu?q


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit FU UIN JKT : FU Uin jakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this