Detail Cantuman
Advanced Search
Skripsi ini mengkaji tentang kisah kemarahan Nabi Musa dalam QS. Al-A’r?f ayat 150-154 menurut penafsiran Imam as-Suyu?i dan Abdul Malik Karim Abdulloh. Pernyataan yang akan dibahas adalah bagaimana penafsiran Imam as-Suyu?i dan Abdul Malik Karim Abdulloh mengenai kemarahan Nabi Musa dalam QS. Al-A’r?f ayat 150-154 dan studi perbandingan maknanya. Penelitian ini termasuk dalam kategori kepustakaan (library research) dan sifatnya adalah deskriptif-komparatif. Sumber utama data adalah al-Qur’an, kitab tafsir Jal?lain dan tafsir al-Azh?r, ditambah dengan literatur terkait lainnya seperti jurnal, tesis, desertasi, buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analisis, yaitu dengan menelaah kitab yang ingin dijadikan rujukan penelitian. Imam as-Suyu?i dalam kitab tafsirnya memaparkan bahwa sikap marah Nabi Musa dilampiaskan kepada kaumnya yang zolim dan Harun saudaranya. Selain itu dalam penafsiran ini, as-Suyu?i menjelaskan bahwa lembaran Taurat yang dilempar Nabi Musa pecah dan Musa melampiaskan amarahnya dengan menarik rambur Harun menggunakan tangan kanan dan jenggot Harun menggunakan tangan kiri guna mengarahkan Harun ke hadapannya. Hal itu menggambarkan bahwa Nabi Musa merupakan manusia yang tetap akan memiliki rasa sedih dan marah. Sedangkan Hamka menafsirkan amarah Nabi Musa sebagai bentuk karakter yang tercipta akibat latar belakang kehidupan Nabi Musa yang penuh dengan perjuangan, selain itu sikap tega Musa memarahi kaumnya baik yang zalim maupun tidak beserta Harun saudaranya, merupakan sisi tanggung jawab beliau sebagai pemimpin yang diutus Allah kala itu. Kesimpulan dari penelitian ini ialah kisah-kisah Al-Qur'an mengandung nilai-nilai sejarah yang relevan untuk membangun peradaban saat ini. Hermeneutika dan tafsir Al-Qur'an membantu menggali makna bagi pembaca masa kini. Variasi pengutipan memengaruhi interpretasi tafsir. Mufasir dipengaruhi oleh pemahaman agama, lingkungan, dan faktor luar. Ini menunjukkan sifat dinamis tafsir. Ketika merujuk pada tafsir, individu mendapatkan interpretasi khusus, yang mempengaruhi pemahaman terhadap suatu konsep. Kata kunci: Kisah Nabi Musa, Tafsir Jal?lain, Tafsir al-Azh?r.
Skripsi ini mengkaji tentang kisah kemarahan Nabi Musa dalam QS.
Al-A’r?f ayat 150-154 menurut penafsiran Imam as-Suyu?i dan Abdul
Malik Karim Abdulloh. Pernyataan yang akan dibahas adalah bagaimana
penafsiran Imam as-Suyu?i dan Abdul Malik Karim Abdulloh mengenai
kemarahan Nabi Musa dalam QS. Al-A’r?f ayat 150-154 dan studi
perbandingan maknanya.
Penelitian ini termasuk dalam kategori kepustakaan (library
research) dan sifatnya adalah deskriptif-komparatif. Sumber utama data
adalah al-Qur’an, kitab tafsir Jal?lain dan tafsir al-Azh?r, ditambah dengan
literatur terkait lainnya seperti jurnal, tesis, desertasi, buku-buku dan
artikel yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah content analisis, yaitu dengan
menelaah kitab yang ingin dijadikan rujukan penelitian.
Imam as-Suyu?i dalam kitab tafsirnya memaparkan bahwa sikap
marah Nabi Musa dilampiaskan kepada kaumnya yang zolim dan Harun
saudaranya. Selain itu dalam penafsiran ini, as-Suyu?i menjelaskan bahwa
lembaran Taurat yang dilempar Nabi Musa pecah dan Musa
melampiaskan amarahnya dengan menarik rambur Harun menggunakan
tangan kanan dan jenggot Harun menggunakan tangan kiri guna
mengarahkan Harun ke hadapannya. Hal itu menggambarkan bahwa Nabi
Musa merupakan manusia yang tetap akan memiliki rasa sedih dan marah.
Sedangkan Hamka menafsirkan amarah Nabi Musa sebagai bentuk
karakter yang tercipta akibat latar belakang kehidupan Nabi Musa yang
penuh dengan perjuangan, selain itu sikap tega Musa memarahi kaumnya
baik yang zalim maupun tidak beserta Harun saudaranya, merupakan sisi
tanggung jawab beliau sebagai pemimpin yang diutus Allah kala itu.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah kisah-kisah Al-Qur'an
mengandung nilai-nilai sejarah yang relevan untuk membangun peradaban
saat ini. Hermeneutika dan tafsir Al-Qur'an membantu menggali makna
bagi pembaca masa kini. Variasi pengutipan memengaruhi interpretasi
tafsir. Mufasir dipengaruhi oleh pemahaman agama, lingkungan, dan
faktor luar. Ini menunjukkan sifat dinamis tafsir. Ketika merujuk pada
tafsir, individu mendapatkan interpretasi khusus, yang mempengaruhi
pemahaman terhadap suatu konsep.
Kata kunci: Kisah Nabi Musa, Tafsir Jal?lain, Tafsir al-Azh?r.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | FU : FU Uin jakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain